Blog Religi
Post New Entry
« Back to Blog Religi« Older Entry | Newer Entry »
Prodiakon
Posted by Yayasan Setia Bhakti Lestari on May 18, 2011 at 1:47 AM
SOSOK PRODIAKON SEBAGAI PEMUKA UMAT
“Kepada Titus,anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damaisejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita,menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksudini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supayaengkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telahkupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yangmempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidakdapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Sebabsebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidakbercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah,tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik,bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepadaperkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya iasanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkanpenentang-penentangnya “(Tit1:4-9)
Ketikakami menyebut kata ‘prodiakon’ kepada para tamu dari Karya MisionerJerman, maka mereka menanyakan apa itu ‘prodiakon’. Maklum di dalamhukum Gereja tidak ada istilah tersebut, maka kami menjawab dengansingkat :”Prodiakon artinya pendukung diakon, bertugas melaksanakan pekerjaan-pekerjaan diakon kecuali dalam memberi berkat”.Pendukung diakon berarti bukan diakon, namun diharapkan mendukung carahidup dan cara bertindak para klerus (imam dan diakon) untuk “mengejarkesucian dengan alasan khusus, yakni karena mereka telah dibaktikankepada Allah dengan dasar baru dalam penerimaan tahbisan menjadipembagi misteri-misteri Allah dalam mengabdi umatNya” (KHK kan 276).
“Agar mereka mampu mengejar kesempurnaan ini:
hendaknya pertama-tama mereka menjalankan tugas-tugas pelayanan pastoral dengan setia dan tanpa kenal lelah.
hendaknya mereka memupuk hidup rohani…..
hendaknya meluangkan waktu untuk latihan rohani…
dihimbauuntuk melakukan doa batin secara teratur, sering menerima sakramentobat, berbakti kepada Perawan Bunda Allah dengan penghormatan khusus,dan memanfaatkan sarana-sarana pengudusan yang umum dan khusus lain” (lihat KHK kan 276 $ 2)
Dalampraksis saat ini tugas-tugas yang dikerjakan oleh prodiakon antaralain: memimpin ibadat-ibadat, menerimakan komuni di gereja maupunkepada mereka yang sakit. Hemat saya agar tugas-tugas ini tidak hanyadikerjakan secara yuridis atau formalitas belaka alias tanpapenghayatan, maka cara hidup prodiakon rasanya diharapkan sebagaimanadikatakan oleh Paulus dalam suratnya kepada Titus maupun Kitab HukumKanonik seperti kami kutipkan di atas. Maka baiklah di bawah ini sayamencoba secara sederhana menguraikan harapan-harapan di atas.
“Orangyang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknyahidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atauhidup tidak tertib”
Kutipan di atas ini kiranyamerupakan ajakan atau peringatan untuk membina hidup berkeluarga yangbaik, sesuai dengan janji perkawinan yang pernah diikhrarkan bersama,yaitu: “saling setia dalam suka dan duka, dalam untung dan malang,di waktu sehat maupun sakit tetap mau mencintai, melindungi danmenghormati sepanjang hidup, serta menjadi bapak-ibu yang baik bagianak-anak yang akan dipercayakan/dianugerahkan Tuhan”. Tanda bahwasuami-isteri sungguh menjadi pasangan berbahagia serta bapak-ibu yangbaik antara lain anak-anak yang dianugerahkan kepada mereka sungguhhidup beriman dan tertib atau cerdas beriman. “Jikalau suatu pohonkamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamukatakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnyapohon itu dikenal.” (Mat12:33).Dengan kata lain masalah pendidikan anak penting kita perhatikan.Dalamrangka mendidik anak, di bawah ini saya kutipkan 12 Hukum Rimm, kiranyadapat menjadi bahan acuan untuk mawas diri:
“Hukum Rimm tentang Prestasi
Anak-anaklebih cenderung berprestasi jika para orangtua mereka bekerja samadalam memberi pesan yang jelas dan positif yang seragam tentangbagaimana seharusnya mereka belajar dan apa harapan-harapan orangtuanyaterhadap mereka.
Anak-anak dapat mempelajari perilakuyang baik dan pantas dengan lebih mudah jika mereka memilikiteladan-teladan efektif untuk ditiru
Pendapat yangdikatakan oleh orang-orang dewasa kepada satu sama lain tentang seoranganak yang didengar oleh anak itu, sangat berdampak pada perilaku dancara anak itu memandang dirinya.
Jika orangtua memberireaksi berlebihan terhadap keberhasilan dan kegagalan anak-anaknya,anak-anak itu akan cenderung mengalami tekanan batian yang kuat karenamereka berusaha mati-matian untuk berhasil. Mereka juga akan mengalamikeputusasaan dan kekecewaan jika mengalami kegagalan.
Anak-anakmerasakan lebih banyak ketegangan sewaktu mereka mengkhawatirkanpekerjaan daripada saat mereka melakukan pekerjaan itu.
Anak-anak mengembangkan rasa percaya diri melalui suatu proses
Kekurangan dan kelebihan sering menunjukkan gejala-gejala yang sama
Anak-anakmengembangkan rasa percaya diri dan rasa penguasaan diri internal jikamereka diberi wewenang, dalam porsi yang lambat laun semakin besar,selama mereka menunjukkan kedewasaan dan tanggungjawab.
Anak-anakakan menjadi pemberontak jika satu orang dewasa bergabung dengan merekamelawan seorang orang tua atau guru, karena hal itu membuat merekamerasa lebih berkuasa dari orang dewasa.
Orang-orangdewasa seharusnya menghindari konfrontasi dengan anak-anak kecuali jikamereka cukup yakin dapat menguasai akibatnya.
Anak-anak akan berprestasi hanya jika mereka mau ikut serta dalam kompetisi.
Biasanyaanak-anak akan terus berprestasi jika mereka melihat hubungan antaraproses belajar dan hasil-hasilnya” (Dr.Sylvia Rimm, Mengapa Anak PintarMemperoleh Nilai Buruk, PT Grasindo Jakarta 1997, hal xxi-xxii).
Menuruthemat saya anak-anak harus lebih berhasil, suskses, pandai/cerdas,suci/beriman dst.. daripada orangtua atau bapak-ibunya, sebagai tandabahwa suami-isteri sungguh saling mengasihi dan mendidik anak-anakdengan baik. Jika yang terjadi anak-anak tumbuh berkembang menjaditidak baik atau kurang ajar, hemat saya yang lebih dahulu tidak baikdan kurang ajar adalah orangtua atau bapak-ibunya. Ingat sabda Yesus diatas “dari buahnya pohon itu dikenal” atau pepatah bahasa Jawa ini :”kacang mongso tinggalo lanjaran”(=batang kacang panjang tidak akan lepas dari pohon/kayu‘pegangan’nya). Maka baiklah apakah kita sebagai orangtua/bapak-ibuatau ‘pohon’ sungguh baik sebagaimana dikatakan oleh Paulus kepadaTitus di bawah ini.
“Tidak angkuh, bukan pemberang,bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberitumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasaidiri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai denganajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkanajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya”
Darinasihat atau peringatan di atas ini kiranya ada dua bagian,yaitu: (1)penghayatan hidup yang baik dan (2) menasihati orang berdasarkanajaran-ajaran yang baik.
(1) Penghayatan hidup yang baikdengan jelas dikatakan oleh Paulus sebagai yang “tidak angkuh, bukanpemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan sukamemberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapatmenguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar”. Ada ajakanyang bersifat negatif dan positif. Ajakan yang bersifat negatif inirasanya yang pertama-tama baik kita hayati atau laksanakan, sehinggadapat dengan mudah melaksanakan ajakan positif, atau mungkin juga dapatdilaksanakan secara serentak sesuai dengan kondisi dan situasi ataukesempatan dan kemungkinan yang ada. Mungkin ajakan yang bersifatnegatif yang mendesak saat ini adalah bukan pemarah dan tidak serakah,mengingat dan mempertimbangkan banyak orang mudah marah dan serakah.Marah berarti menghendaki yang lain tidak ada atau melecehkan danmerendahkan yang lain, dan dengan demikian melanggar hak azasi manusiaatau menindas harkat martabat manusia. Hal yang senada adalah tindakanserakah, karena dengan serakah berarti berupaya segala sesuatudiperuntukkan bagi dirinya dan yang lain tidak memperoleh bagian, dandengan demikian berarti merampas hak orang lain. Marilah kita jauhkandan berantas aneka bentuk kemarahan dan keserakahan.
Kitadiharapkan menjadi pribadi atau orang yang “suka memberi tumpangan,suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri danberpegang kepada perkataan yang benar”.
Suka memberi tumpanganberarti senantiasa membuka diri atas kedatangan siapapun yangmembutuhkan tumpangan alias hidup sosial. Sosial berasal dari katabahasa Latin socius yang kurang lebih berarti sahabat atau teman.Dengan kata lain dengan hidup dan bertindak sosial kita akan memperolehbanyak sahabat atau teman, dan dengan demikian kita disukai oleh semuaorang dan Tuhan. Maka marilah kita buka diri kita dan memberi perhatianpada mereka yang miskin, menderita dan berkekurangan, yang sungguhmembutuhkan ‘tumpangan’ dan bantuan.
Suka akan yang baik, bijaksana, adil dan saleh.Pertama-tama tentu saja kita sendiri harus baik, bijaksana, adil dansaleh. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku umum, kapan saja dandimana saja.. Memang orang baik pada umumnya otomatis juga akanbijaksana, adil dan saleh. Apa yang baik berasal dari Allah, yangterutama dan pertama-tama adalah Roh Kudus, maka jika kita sungguh baikdan suka akan yang baik berarti hidup dari Roh dan suka akan buah-buahRoh yaitu : “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal5:22-23) .
Dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar.Menguasai diri rasanya tidak mudah dan orang merasa mudah menguasaiorang lain. Tetapi jika orang tidak dapat menguasai diri dengan baikmaka menguasai orang lain berarti menindas dan memeras, sebaliknyaketika kita dapat menguasai diri dengan baik maka menguasai orang lainberarti melayani. Kita semua dipanggil untuk melayani “sama sepertiAnak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani danuntuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."(Mat20:28).Pelayan yang baik pada umumnya “dapat menguasai diri dan berpegangkepada perkataan yang benar”. Marilah kita belajar, memperdalam danmeningkatkan keutamaan ‘menguasai diri’ ini dalam hidup sehari-hari.Pelatihan untuk itu antara lain dengan ‘menguasai tubuh, kamartidur/rumah kita sendiri’. Menguasai tubuh berarti dapat mengendalikandan mengarahkan kata-kata atau tindakan/gerak tubuh ke arah yang baikdan benar, sedangkan menguasai kamar tidur/rumah berarti merawat ataumengurus kamar tidur/ rumah dengan baik: bersih, teratur dst..
(2). Menasihati orang berdasarkan ajaran-ajaran yang baik . Sebagaiprodiakon atau pemuka umat kita sering didatangi orang lain yang mintanasihat atau secara proaktif menasihati orang lain. Agar kita dapatmenasihati dengan tepat atau memadai kiranya dari pihak kita harussungguh mendengarkan apa yang disampaikan oleh mereka yang datangkepada untuk minta nasihat. Mendengarkan kiranya merupakan keutamaanyang mulia dan berat, serta membutuhkan kerendahan hati. Dengan rendahhati kita harus siap-sedia untuk menjadi ‘kotak sampah’, dan seringhanya didengarkan dengan rendah hati orang yang bersangkutan sudahmerasa puas dan tersembuhkan. Dalam hal mendengarkan kiranya kita dapatmeneladan Bunda Maria yang “menyimpan segala perkara itu di dalamhatinya dan merenungkannya”(Luk2:19), sambil mendengarkan kita berdoa dalam hati.
Ketikaorang datang kepada kita untuk minta nasihat sebenarnya terjadi apayang disebut ‘bimbingan rohani’, dimana terjadi perjumpaan yangterbimbing dan yang membimbing dalam Roh. Dalam hal ini pembimbing ataupenasihat sebenarnya berperan sebagai fasilitator atau pelancar dalammendengarkan suara dan bimbingan Roh, dengan kata lain Roh Kudussendirilah yang membimbing dan menasihati. Memang pembimbing lebihsedikit berpengalaman daripada yang terbimbing atau yang minta nasihat.Apa yang dibisikkan atau disuarakan oleh Roh Kudus itulah“ajaran-ajaran yang baik”. Dari kita, pembimbing atau penasihat kiranyajuga diharapkan mengenakan senjata Allah yaitu “Berdirilah tegap,berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimuberkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;dalamsegala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itukamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalahketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segaladoa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh danberjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang takputus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Ef6:14-18)
Pemuka umat diharapkan menjadi teladan hidup beriman dan menggereja maupun memasyarakat.
Sedikitbanyak prodiakon sebagai pemuka umat juga ambil bagian dalamkepemimpinan atau penggembalaan umat Allah. Kepemimpinan dalam Gerejabersifat partisipatif, artinya melibatkan partisipasi aktif seluruhumat. Maka peran pemimpin kurang lebih menggembalakan dengan meneladanGembala Baik, Yesus, yang “datang, supaya mereka mempunyai hidup, danmempunyainya dalam segala kelimpahan.”(Yoh 10:10). Kita juga dapatmenghayati motto Bapak Ki Hajar Dewantoro, bapak pendidikan Indonesia:“ing arso asung tulodho, ing madyo ambangun karso, tut wuri handayani”(keteladanan, pemberdayaan dan dukungan/dorongan). Yang mendesak dan upto date untuk kita hayati dan sebarluaskan kiranya keteladanan. Kitasemua diharapkan menjadi teladan yang baik dalam hal hidup berkeluarga,sebagai suami-isteri atau bapak ibu dan tentu saja juga sebagai muridatau pengikut Yesus Kristus. Keteladanan atau kesaksian merupakan caramerasul atau mendidik yang utama dan pertama serta tak dapat digantikandengan atau oleh bentuk lain apapun. Ingat pepatah “Guru kencingberdiri, murid kencing berlari”. Maka baiklah kita dapat menjaditeladan baik dalam kata maupun tindakan atau perilaku. Apa yang dilihatdan didengarkan akan membentuk atau membina kepribadian orang yangbersangkutan. Maka marilah kita perdengarkan dan perlihatkan apa yangbaik, benar, suci, mulia dan indah.
Jakarta, 30 Juni 2007
Ign.Sumarya SJ
Sumber: ekaristi
Office: Pergudangan Alam Sutera T8 no 11 Tangerang Phone: 0851-06187219 SOSIAL DAN KEAGAMAAN
Selasa, 17 Oktober 2017
BAKSOS 17 November 2019 di Vihara Cheng Bu Bio, Ciodeng Tangerang
Yayasan Setia Bhakti Lestari pada tanggal 17 November 2019 telah mengadakan baksos bertempat di Vihara Cheng Bu Bio, Ciodeng Tangerang Den...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzu3tv7k1KjJg-ZmtgrjdvH18q6MeY_5gyiY8hRbM3CeEiO9vT56aATkVLsnHSuQ97s3d1KN_OZm5beSXXlCKMfyh7of-bUSkH6-lrE1UODQpB30ihiWk7im7agX9938YOF2Dh3SBXbhE/s640/855804423_357012.jpg)
-
Doa Bagi Kwan Kong Posted by ysbl on March 9, 2010 at 2:50 AM DOA BAGIKWAN SENG TEE KUN . KWANSENG TEE KUN ENG GIAM TO HWIE BENG S...
-
Macopo Keng Posted by ysbl on March 9, 2010 at 2:56 AM THIAN SIAN SENG BO KIU KHO CIN KENG . DoaTHIAN HO : UmHian Co Cek Keng Kong . ...