Selasa, 17 Oktober 2017

SAMYUTTA NIKAYA

Samyutta Nikaya
 Posted by ysbl on March 9, 2010 at 2:21 AM
SAMYUTTA NIKAYA

Rangkaian sutta yang"dikelompokkan" atau "dihubungkan" yangberhubungan dengan suatu doktrin khusus maupun yang mengembangkankepribadian tertentu. Ada 56 samyutta yang terbagi dalam lima vaggamemuat 2.889 sutta.
1. SAGATHA-VAGGA Memuat 11 samyutta.


Pendahuluan


(1)
Devata-Samyutta. Pertanyaan-pertanyaan dari para dewa.
(2)
Devaputta. Pertanyaan-pertanyaan dari putra-putra para dewa.
(3)
Kosala. Anekdot-anekdot Raja Pasenadi dari Kosala.
(4)
Mara. Perbuatan-perbuatan bermusuhan dari Mara terhadap Sang Buddha dan para siswa-Nya.
(5)
Bhikkhuni. Bujukan yang tidak berhasil dari Mara terhadap para bhikkhuni dan perbedaan pendapatnya dengan mereka.
(6)
Brahma. Brahma Sahampati memohon Sang Buddha untuk membabarkan Dhamma kepada dunia.
(7)
Brahmana. Pertemuan brahmana Bharadvaja dengan Sang Buddha dan pernyataannya menjadi pengikut Buddha.
(8)
Vangisa. Pembasmian nafsu oleh Vangisa.
(9)
Vana. Para dewa hutan membimbing para bhikkhu yang belum maju pada jalan yang benar.
(10)
Yakkha. Pertemuan setan dengan Sang Buddha dan para bhikkhuni.
(11)
Sakka. Buddha menguraikan sifat-sifat Sakka, Raja Para Dewa.

2.
NIDANA-VAGGA Memuat 10samyutta.


(1)
Nidana-Samyutta. Penjelasan mengenai paticcasamuppada (doktrin sebab musabab yang saling bergantungan).
(2)
Abhisamaya. Dorongan untuk membasmi kekotoran batin secara tuntas.
(3)
Dhatu. Uraian mengenai unsur-unsur fisik, mental, dan abstrak.
(4)
Anamatagga. mengenai Awal (Samsara) yang tak terhitung.
(5)
Kassapa. Nasihat Kassapa.
(6)
Labhasakkara. "Keuntungan, kebaikan hati, dan pujian".
(7)
Rahula. Latihan Rahula.
(8)
Lakkhana. Pertanyaan-pertanyaan Lakkhana.
(9)
Opamma. Perbuatan-perbuatan tidak baik bermula dengan ketidaktahuan.
(10)
Bhikkhu. Peringatan sebagai nasihat dari Sang Buddha dan Moggallana kepada para bhikkhu.
  3.KHANDHA-VAGGA Memuat 13samyutta.
(1) Khanda-Samyutta.Kumpulan unsur, fisik dan mental, yang membentuk "individu".
(2) Radha. Pertanyaan-pertanyaan Radha.
(3) Ditthi. Pandangankhayal timbul dari kemelekatan pada kumpulan unsur.
(4)Okkantika. Memasuki Jalan melalui keyakinan (saddha).
(5) Uppada.Munculnya kumpulan unsur menimbulkan dukkha.
(6) Kilesa.Kekotoran batin muncul dari enam pusat indria dan kesadaran indria.
(7) Sariputta. Sariputta menjawab pertanyaan-pertanyaan Anandamengenai penjinakan indria.
(8) Naga. Uraian mengenai empat jenisnaga.
(9) Supanna. Uraian mengenai empat jenis garuda.
(10)Gandhabbakaya. Uraian mengenai para dewa gandhabba.
(11)Valahaka. Uraian mengenai makhluk halus awan.
(12) Vacchagotta.Pertanyaan-pertanyaan metafisik dari Vacchagotta.
(13) Samadhi.Uraian mengenai empat jenis orang yang melatih jhana.

4. SALAYATANA-VAGGA Memuat 10 samyutta. (1)Salayatana-Samyutta. Enam pusat indria dan sikap yang benar terhadaphal itu.
(2) Vedana. Tiga jenis perasaan dan sikap yang benarterhadap perasaan itu.
(3) Matugama. Nasib kaum wanita menurutsifat mereka.
(4) Jambukhadaka. Pertanyaan-pertanyaan dariPengembara, Pemakan apel-mawar, kepada Sariputta.
(5) Samandaka.Pertanyaan-pertanyaan dari Pengembara, Samandaka, kepada Sariputta.
(6) Moggallana. Moggallana menjelaskan jhana-jhana kepada parabhikkhu.
(7) Citta. Alat indria dan obyeknya pada hakekatnyatidak jahat, melainkan kehendak-kehendak tidak baik yang timbulmelalui kontak mereka.
(8) Gamani. Batasan "sifat marah"dan "sifat baik hati".
(9) Asankhata. Tidak terbentuk(Nibbana).
(10) Avyakata Pertanyaan-pertanyaan spekulatif yangdiajukan oleh Pasenadi kepada Khema, Anuruddha, Sariputta, danMoggallana.  5.MAHA-VAGGA Memuat 12 samyutta.
(1) Magga-Samyutta. Delapan Jalan.
(2) Bojjhanga. Tujuh FaktorPenerangan (kesadaran, penelitian dhamma, kekuatan daya, kebahagiaan,ketenangan, konsentrasi, keseimbangan).
(3) Satipatthana. EmpatDasar Kesadaran.
(4) Indriya. Lima kemampuan (keyakinan, kekuatandaya, kesadaran, konsentrasi, kebijaksanaan).
(5) Sammappadhana.Empat macam Usaha Benar.
(6) Bala. Lima kekuatan (mengenaiKemampuan tersebut di atas).
(7) Iddhipada. Empat Kekuatan Batin(kemauan, kekuatan daya, pikiran, penelitian).
(8) Anuruddha.Kekuatan-kekuatan gaib yang dicapai oleh Anuruddha melalui kesadaran.
(9) Jhana. Empat Jhana.
(10) Anapana. Kesadaran dariPernapasan.
(11) Sotapatti. Gambaran tentang seorang "penaklukarus".
(12) Sacca. Empat Kesunyataan Mulia.



Majjhima Nikaya

Ini merupakankhotbah-khotbah berukuran sedang. Disusun dalam lima belas vagga dansecara kasar digolongkan menurut pokok-pokoknya. Beberapa diantaranya dinamakan dari sutta pertama. Keempat dan kelima ialah dua"pasangan". Selanjutnya pelajaran untuk paraperumah-tangga, bhikkhu, pertapa kelana, raja-raja dan lain-lain.
Khotbah-khotbah yang dianggap berasal dari para siswa diberitanda asterik (*).

MULAPARIYAYA-VAGGA
(Rangkaianini berisikan hal mengenai tata susila. Dalam setiap bagiannyadimasukkan tulisan yang dikenal sebagai Sila, daftar berbagai jenisperbuatan susila).
1.
Mulapariyaya-sutta.  Pelajaran mengenai akar segala benda mulai dari unsur-unsursampai Nibbana.
    2.
Sabbasava-sutta.  Tujuh cara melenyapkan asava.
    3.
Dhammadayada-sutta.  Bahwa para bhikkhu hendaknya menjadi ahli waris Dhamma dalamartinya yang mendalam, bukan hanya arti fisik, dengan sebuah khotbaholeh Sariputta.
    4.
Bhayabherava-sutta.Perihal ketakutan dan rasa ngeri dalam hutan dengan penjelasan SangBuddha mengenai pencapaian penerangan agung beliau.
    5.
Anangana-sutta.Percakapan antara Sariputta dan Moggallana mengenai kekotoran batin.
    6.
Akankheyya-sutta.Mengenai benda-benda yang boleh diminta oleh para bhikkhu.
    7.
Vatthupama-sutta.Tamsil mengenai kain kotor dan pikiran ternoda.
    8.
Sallekha-sutta.Mengenai cara melenyapkan pandangan tidak benar.

9.* Sammaditthi-sutta.Penerangan kepada para bhikkhu mengenai pandangan benar olehSariputta.     10. Satipatthana-sutta.Sama dengan Digha No. 22, tetapi tanpa ulasan mengenai EmpatKesunyataan.         SIHANADA - VAGGA 
11, 12
Cula-Sihanada-sutta danMaha-Sihanada-sutta. Dua khotbah mengenai berbagai pokokajaran. Pada bagian yang belakangan, Sang Buddha menguraikankesederhanaan makanan dari para pertapa, yang juga dilaksanakannya.Uraian ini terdapat pula pada No. 36 dalam cerita mengenaipengekangan-pengekangan sebelum beliau mencapai penerangan agung.    13. Maha-Dukkhakkhandha-sutta.  Penjelasan atas pertanyaan mengenai keinginan dan perasaan yangdiajukan kepada para bhikkhu oleh para pertapa kelana.    14. Cula-Dukkhakkhandha-sutta.   Pertanyaantersebut di atas dibahas, disertai cerita oleh Sang Buddha mengenaikunjungannya kepada para Jaina yang berpendirian bahwa penderitaandapat dimusnahkan dengan memusnahkan karma lampau melalui penyiksaandiri dan dengan mencegah munculnya karma baru.     15.*Anumana-sutta.   Khotbah oleh Moggallanamengenai peneguran para bhikkhu dan kritik diri sendiri. Di sinitidak terdapat pertalian dengan Sang Buddha.     16Cetokhila-sutta.   Mengenai lima kefanatikandan lima perbudakan oleh pikiran.     17. Vanapattha-sutta.  Mengenai kehidupan dalam hutan yang sunyi.    18. Madhupindika-sutta.  Sang Buddhamemberikan keterangan singkat tentang ajarannya dan Kaccanamenjelaskannya dengan panjang lebar.     19.Dvedhavitakka-sutta.   Keterangan Sang Buddhamengenai pertimbangannya tentang nafsu-nafsu indria sebelum mencapaipenerangan yang sempurna dan lain-lain, dengan pengulangan tentangpencapaian penerangan sempurna seperti No. 4.     20.Vitakkasanthana-sutta.   Mengenai carabermeditasi untuk membuang keragu-raguan yang buruk.        VAGGA KETIGA     21. Kakacupama-sutta."Tamsil Gergaji". Perihal tidak marah jika dihina. Seorangbhikkhu yang marah seandainya anggota badannya digergaji satu demisatu bukanlah siswa Sang Buddha.     22.Alagaddupama-sutta.   "Tamsil seekor ularair". Seorang bhikkhu dimarahi karena melakukan perbuatan yangbertentangan dengan ajaran. Mempelajari Dhamma secara tidak benarbagaikan menangkap seekor ular pada ekornya.     23.Vammika-sutta.   Seorang suci mengisahkankepada Bhikkhu Kumara Kassapa sebuah cerita perumpamaan tentang bukitsemut yang mengeluarkan asap pada malam hari dan bersinar pada sianghari dan tentang seorang bhikkhu yang diperintahkan oleh seorangBrahmana untuk membongkarnya untuk mencari benda-benda tertentu. SangBuddha menerangkan, bahwa sarang semut itu ialah badan jasmanimanusia sedangkan Brahmana itu ialah beliau sendiri.    24. Rathavinita-sutta.   Setelah menjalankanvasa Sang Buddha bertanya kepada para bhikkhu siapa yang paling patuhmelakukan sila-sila. Beliau diberi tahu bahwa Punna lah yang palingpatuh. Sariputta mengunjunginya dan bertanya kepadanya mengapa iamenempuh kehidupan religius. Punna menolak semua alasan yang diajukandan berkata bahwa ia hanya mencari Nibbana, tetapi ia mengakui bahwaNibbana tidak akan tercapai tanpa sebab-sebab itu.     25.Nivapa-sutta.   Ceritaperumpamaan mengenai Mara sebagai pemburu yang memasang perangkapuntuk menjerat rusa.     26. Ariyapariyesana-sutta.  Mengenai usaha mulia dan hina, dengan cerita Buddha tentang iameninggalkan rumah, berguru kepada dua orang guru dan mencapaipenerangan sempurna.     27. Cula-Hatthipadopama-sutta.  Mengenai latihan dari siswa, dengan sebuah tamsil kaki gajah.    28.* Maha-Hatthipadopama-sutta.  Khotbah oleh Sariputta mengenai Kesunyataan Mulia, dengan sebuahtamsil kaki gajah.     29. Maha-Saropama-sutta.  Mengenai bahaya dari keuntungan dan kehormatan, dengan sebuah tamsilmencari intisari, yang dikatakan dikhotbahkan setelah Devadattameninggalkan Sangha.     30. Cula-Saropama-sutta.  Mengenai memperoleh sari Dharma, dengan sebuah tamsil mencariintisari.         MAHAYAMAKA - VAGGA    31. Cula-Gosinga-sutta.   Percakapan antara SangBuddha dengan tiga orang bhikkhu yang menceritakan pencapaian mereka.    32. Maha-Gosinga-sutta.   Percakapan antaraenam orang bhikkhu yang memperbincangkan apa yang membuat hutanmenjadi indah.     33. Maha-Gopalaka-sutta.  Mengenai sebelas macam sifat buruk dan baik seorang gembala    34. Cula-Gopalaka-sutta.   Tamsil mengenai gembala dungudan gembala bijaksana yang menyeberangi sungai.     35.Cula-Saccaka-sutta.   Diskusi umum antara Sang Buddha danseorang Jain Saccaka mengenai lima Khandha seseorang.    36. Maha-Saccaka-sutta.   Mengenai perenungan atas namadan rupa, dengan penjelasan oleh Sang Buddha tentang ia meninggalkankeduniawian, pengendalian nafsu dan penerangan sempurna.    37. Cula-Tanhasankhaya-sutta.   Dewa Sakka mengunjungiSang Buddha untuk mengajukan sebuah pertanyaan, dan Moggallanamengikutinya ke Surga untuk mengetahui apakah ia benar-benar memahamijawaban-jawaban yang diberikan.     38.Maha-Tanhasankhaya-sutta.   Pembuktian kesalahan pendapatseorang bhikkhu bahwa kesadaranlah yang berpindah tempat.    39, 40 Assapura-sutta.   (Maha- dan Cula-). Mengenaikewajiban seorang pertapa, diberikan di Assapura.        CULAYAMAKA - VAGGA     41. Saleyyaka-sutta.  Khotbah kepada para Brahmana dari Sala mengenaisebab-sebab mengapa makhluk ada yang memasuki surga dan ada yangmenuju neraka.     42. Verañjaka-sutta.  Khotbah yang sama yang diulangi kepada orang-orang berkeluarga dariVerañja.     43*, 44*. Vedalla-sutta. (Maha- danCula-).   Dua khotbah dalam bentuk komentar atasistilah-istilah kejiwaan, (1) oleh Sariputta kepada Mahakotthita, (2)oleh bhikkhuni Dhammadinna kepada upasaka Visakha.     45,46 Dhammasamadana-sutta. (Cula- dan Maha-).   Mengenaimatangnya kebahagiaan dan penderitaan di kemudian hari.    47. Vimamsaka-sutta.   Mengenai cara yang harus diikutioleh seorang bhikkhu dalam menyelidiki masalah-masalah tertentu.    48. Kosambiya-sutta.   Khotah kepada para bhikkhudari Kosambi yang bertengkar dengan hebat.     49.Brahmanimantanika-sutta.   Sang Buddha menceritakankepada para bhikkhu bagaimana Beliau pergi ke Surga Brahma untukmemberi pelajaran kepada Baka, yakni salah satu penghuni Surga,tentang ketidakbenaran pendapat tentang kekekalan.     50.*Maratajjaniya-sutta.   Cerita tentang Mara yangmenyelusup dalam perut Moggallana. Moggallana memerintahkan keluardan memberikan pelajaran dengan mengingatkannya akan suatu masaketika Moggallana sendiri lahir sebagai Mara bernama Dusi dan Maraadalah kemenakannya.         GAHAPATI - VAGGA    51. Kandaraka-sutta.   Percakapandengan Pessa dan Kandaraka, dan khotbah tentang empat jenis orang.    52. Atthakanagara-sutta.   Khotbah olehAnanda kepada seorang penduduk Atthaka mengenai jalan menuju Nibbana.    53. Sekha-sutta.   Sang Buddhameresmikan balai pertemuan baru di Kapilavatthu dan setelah Beliaulelah minta Ananda untuk berkhotbah kepada kaum Sakya. Anandaberkhotbah mengenai latihan bagi para siswa.     54.Potaliya-sutta.   Sang Buddha menjelaskankepada Potali apakah sebenarnya arti menjauhkan diri darikeduniawian.     55. Jivaka-sutta.  Jivaka mengajukan pertanyaan apakah benar bahwa Sang Buddhamenyetujui pembunuhan dan memakan daging. Sang Buddha menunjukkandengan contoh bahwa itu tidak benar dan bahwa seorang bhikkhu makandaging hanya jika ia tidak melihat, mendengar dan menduga, bahwahidangan daging itu khusus dibuat untuknya.     56.Upali-sutta.   Cerita tentang Upali yang diutusoleh pemimpin Jaina Nataputta untuk berdebat dengan Sang Buddha,tetapi akhirnya menjadi pengikut.     57.Kukkuravatika-sutta.   Percakapan mengenaikamma antara Sang Buddha dengan dua orang pertapa, yang satu diantara mereka hidup seperti anjing, dan satu lagi seperti lembu.    58. Abhayarajakumara-sutta.   PangeranAbhaya diutus oleh seorang Jain Nataputta untuk membantah Sang Buddhadengan mengajukan pertanyaan berganda tentang kutukan hebat yangditerima oleh Devadatta.     59. Bahuvedaniya-sutta.  Mengenai penggolongan perasaan-perasaan dan perasaantertinggi.     60. Apannaka-sutta. Mengenai "Ajaran Tertentu" untuk menghindari berbagaiajaran yang menyimpang.         BHIKKHU -VAGGA     61. Ambalatthika-Rahulovada-sutta.  Khotbah mengenai kepalsuan yang disampaikan oleh Sang Buddhakepada Rahula.     62. Maha-Rahulovada-sutta.  Nasehat kepada Rahula tentang pemusatan pikiran dengan jalanmenarik dan mengeluarkan napas dan memusatkan pikiran kepadaunsur-unsur.     63. Cula-Malunkya-sutta.  Mengenai pertanyaan-pertanyaan yang tidak berdasar.    64. Maha-Malunkya-sutta.   Mengenai lima ikatanrendah.     65. Bhaddali-sutta.  Bhaddali mengakui kekeliruannya kepada Sang Buddha dan menerimapelajaran.     66. Latukikopama-sutta.  Perihal mentaati peraturan-peratuan tentang waktu-waktu makan danmeninggalkan keduniawian, disertai tamsil burung quail.    67. Catuma-sutta.   Sang Buddha diganggu olehserombongan bhikkhu yang berisik di Catuma, akan tetapi beliau dapatmenenangkan mereka dan memberikan khotbah mengenai empat bahaya.    68. Nalakapana-sutta.   Sang Buddhabertanya kepada Anuruddha dan enam siswa lain mengenai sebabmeninggalkan keduniawian dan tentang pokok-pokok lain ajarannya.    69. Gulissani-sutta.   Aturan yang harusditaati oleh mereka yang, seperti Gulissani, hidup dalam hutan.    70. Kitagiri-sutta.   Mengenai makanpada waktu-waktu yang tidak tepat dan tentang sikap yang harusdijadikan pedoman oleh tujuh kelompok bhikkhu.        PARIBBAJAKA - VAGGA     71.Tevijja-Vacchagotta-sutta.   Sang Buddhamengunjungi pertapa Vacchagotta dan menyatakan bahwa beliau disebutTevijja (mengetahui tiga Veda) karena beliau mempunyai pengetahuantentang kehidupan yang lampau, mempunyai mata-gaib dan mempunyaipengetahuan tentang penghancuran asava.     72.Aggi-Vacchagotta-sutta.   Perihalpertanyaan-pertanyaan yang tidak berdasar seperti No. 63.    73. Maha-Vacchagotta-sutta.   Penjelasan kepadapertapa Vacchagotta mengenai tata tertib para siswa dan pencapaianoleh para bhikkhu.     74. Dighanakha-sutta.  Sang Buddha menunjukkan kekeliruan pertapa Dighanakha danmenguraikan sifat-sifat badan jasmani dan tiga macam perasaan.Sariputta pada saat ini mencapai pengetahuan sempurna.    75. Magandiya-sutta.   Perihal melenyapkannafsu-nafsu indria dan ketamakan, dengan cerita Sang Buddhameninggalkan penghidupan yang penuh kesenangan keduniawian di ketigaistananya.     *76. Sandaka-sutta.  Ceramah oleh Ananda kepada pertapa Sandaka mengenai berbagai ajaranyang menyimpang.     77. Maha-Sakuludayi-sutta.  Perihal lima sebab mengapa Sang Buddha dihormati.     78.Samanamandika-sutta.   Perihal empat atausepuluh sifat yang membuat seseorang benar-benar bajik.    79. Cula-Sakuludayi-sutta.   Cerita pemimpinJain Nataputta dan perihal jalan benar ke dunia bahagia.    80. Vekhanassa-sutta.   Pengulangan sebagiandari No. 79 dan perihal panca indria.        RAJA - VAGGA     81. Ghatikara-sutta.  Sang Buddha menceritakan kepada Ananda tentang kehidupannyadimasa lampau sebagai Jotipala dan kawannya Ghatikara.    82. Ratthapala-sutta.   Ceritera mengenaiRatthapala yang kedua orang tuanya tidak menyetujui ia memasukiSangha dan membujuknya untuk kembali menjadi umat biasa.    83. Makhadeva-sutta.   Ceritera mengenai SangBuddha dalam kehidupannya di masa lampau sebagai Raja Makhadeva danketurunannya sampai Raja Nimi.     *84. Madhura-sutta.  Khotbah yang diberikan setelah kemangkatan SangBuddha oleh Kaccana kepada Raja Madhura dari Avanti tentang artisebenarnya dari Kasta.     85. Bodhirajakumara-sutta.  Ceritera mengenai kunjungan Sang Buddha kepadaPangeran Bodhi. Beliau bercerita tentang Beliau meninggalkankeduniawian, bertekun dan mencapai penerangan sempurna seperti No. 26dan 36.     86. Angulimala-sutta.  Ceritera mengenai Angulimala penyamun yang kemudian menjadi bhikkhu.    87. Piyajatika-sutta.   NasihatSang Buddha kepada seorang laki-laki yang kehilangan anak danpertengkaran antara Raja Pasenadi dan permaisurinya mengenai hal itu.    *88. Bahitika-sutta.   Anandamemberi jawaban atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh Pasenadiyang memberinya hadiah jubah luar (bahitika).     89.Dhammacetiya-sutta.   Pasenadi mengunjungi SangBuddha yang menjelaskan keunggulan kehidupan suci.     90.Kannakatthala-sutta.   Percakapan antara SangBuddha dan Pasenadi mengenai sifat mahatahu Sang Buddha, kasta, danapakah para dewa terlahir kembali ke dunia ini.        BRAHMANA - VAGGA     91. Brahmayu-sutta.  Mengenai tiga puluh dua tanda pada tubuh Sang Buddhadan penerimaan Brahmana Brahmayu sebagai pengikut Buddha.    92. Sela-sutta.   Petapa Keniya mengundang SangBuddha dan para bhikkhu untuk jamuan makan. Brahmana Sela melihattiga puluh dua tanda dan menjadi siswa. (ini terdapat pula dalam SN.III, 7).     93. Assalayana-sutta.  Brahmana muda Assalayana diajak berdiskusi dengan Sang Buddhamengenai kasta. Ini adalah salah satu sutta yang terpanjang mengenaimasalah tersebut.     *94. Ghotamukha-sutta. Khotbah oleh Udena setelah kemangkatan Sang Buddhamengenai orang dan pertemuan yang terbaik. Ghotamukha membangun balaipertemuan untuk Sangha.     95. Canki-sutta. Khotbah mengenai ajaran para brahmana.    96. Esukari-sutta.   Khotbah mengenaikasta-kasta dilihat dari segi fungsi masing-masing.     97.Dhananjani-sutta.   Ceritera BrahmanaDhananjani yang diberi tahu oleh Sariputta bahwa kewajiban keluargatidak dapat digunakan sebagai alasan untuk berbuat keliru.    98. Vasettha-sutta.  Khotbah yang sebagianbesar dalam bentuk syair mengenai brahmana sejati, baik karenakelahiran maupun perbuatan (Ini terdapat pula dalam SN. III, 9).    99. Subha-sutta.  Mengenai soal apakahseseorang dapat berbuat kebaikan lebih banyak sebagai kepala keluargaatau dengan jalan meninggalkan keduniawian.     100.Sangarava-sutta.  Ceritera mengenai seorangwanita brahmana yang patuh, dan khotbah mengenai kehidupan sucimenurut berbagai aliran, dengan cerita Sang Buddha tentang iameninggalkan keduniawian dan perjuangannya seperti pada No. 26 dan36.         DEVADAHA - VAGGA    101. Devadaha-sutta.   Sang Buddha memberiuraian mengenai perbincangan Beliau dengan kaum Nigantha perihalpandangan mereka bahwa penghancuran penderitaan dapat dicapai denganpenghancuran karma. Beliau menunjukkan bahwa seorang bhikkhu mencapaitujuan tidak dengan menyakiti diri atau dengan menghindari kesenanganyang sesuai dengan Dhamma, akan tetapi dengan mengikuti latihan yangdiajarkan oleh Sang Buddha.     102. Pancattaya-sutta. Perihal lima macam teori mengenai jiwa yang disingkat oleh SangBuddha menjadi tiga macam. Sang Buddha menerangkan bahwa beliau telahmelampaui pandangan ini dan bahwa ajarannya mengenai kebebasan tidaktergantung pada salah satu teori tersebut.     103.Kinti-sutta.  Peraturan-peraturan, yangdikatakan dibuat oleh Sang Buddha, mengenai cara memperlakukan parabhikkhu yang bertengkar tentang makna dan isi Dhamma dan tentangmereka yang melakukan pelanggaran.     104. Samagama-sutta. Berita kematian Nataputta (seperti pada Digha No. 29)disampaikan kepada Sang Buddha dan beliau menunjukkan empat sebabyang menimbulkan pertengkaran, empat cara menyelesaikan pertengkarandan enam asas kerukunan dalam Sangha.     105.Sunakkhatta-sutta.  Mengenai lima golonganorang, yang bersungguh-sungguh di dunia, dll., dan tamsil menarikanak panah ketamakan.     106. Anañjasappaya-sutta. Mengenai berbagai cara merenungkan kesukaran danpencapaiannya, dan mengenai pembebasan sejati.     107.Ganaka-Moggallana-sutta.   Pelajaran kepadaMoggallana untuk melatih para siswa.     *108.Gopaka-Moggallana-sutta.  Ananda setelahkemangkatan Sang Buddha menerangkan bagaimana Sang Buddha berbedadengan para siswanya. Ia mengatakan kepada Menteri Vassakara bahwaSang Buddha tidak menunjuk pengganti, akan tetapi para bhikkhu harusberpedoman pada Dhamma.     109. Maha-Punnama-sutta. Sang Buddha pada suatu malam bulan purnama menjawabpertanyaan seorang bhikkhu mengenai khandha.     110.Cula-Punnama-sutta.  Sang Buddha padasuatu malam bulan purnama menunjukkan bahwa seorang jahat tidak dapatmembedakan orang jahat dan orang baik, tetapi orang baik dapatmengetahui kedua-duanya.         ANUPADA -VAGGA     111. Anupada-sutta.  SangBuddha memuji Sariputta.     112. Chabbisodana-sutta. Mengenai pertanyaan yang diajukan kepada seorangbhikkhu yang menyatakan bahwa ia telah mencapai pengetahuan sempurna.    113. Sappurisa-sutta.  Perihalsifat-sifat baik dan buruk seorang bhikkhu.     114.Sevitabba-asevitabba-sutta.  Sang Buddhamenerangkan cara yang benar dan tidak benar bagi seorang bhikkhudalam melaksanakan kewajiban dan ajaran, dan Sariputta menguraikannyasecara panjang lebar.     115. Bahudhatuka-sutta. Daftar unsur-unsur dan prinsip-prinsip yang disusun sebagaipercakapan antara Sang Buddha dan Ananda.     116.Isigili-sutta.  Sang Buddha menjelaskan namabukit Isigili dan menyebutkan nama-nama Pacceka-Buddha yang dahulutinggal di sana.     117. Maha-Cattarisaka-sutta. Penjelasan mengenai Delapan Jalan Mulia dengan tambahanmengenai pengetahuan yang benar dan emansipasi yang benar.    118. Anapanasati-sutta.  Perihal cara dan jasamelatih meditasi masuk dan keluarnya napas.     119.Kayagatasati-sutta.   Perihal cara danjasa meditasi akan badan jasmani.     120.Samkharuppati-sutta.  Perihal kelahiran kembaliunsur-unsur dari seseorang sesuai dengan arah pikirannya.        SUNNATA - VAGGA     121. Cula-Suññata-sutta.  Perihal meditasi akan kekosongan.     122.Maha-Suññata-sutta.   Petunjukkepada Ananda perihal melatih kekosongan batin.     123.Acchariyabbhutadhamma-sutta.   Mengenaikeajaiban dan keluarbiasaan dalam kehidupan seorang Bodhisatta sejakmeninggalkan surga hingga kelahirannya. Pengulangan bagian Digha No.14, tetapi diterapkan untuk Sang Buddha sendiri.     *124.Bakkula-sutta.   Bakkula menceritakan bagaimanaia telah hidup delapan puluh tahun kepada kawannya Acela Kassapa dankemudian menjadi gurunya.     125. Danthabhumi-sutta.  Aciravata gagal dalam usahanya memberi pelajaran kepadaPangeran Jayasena dan Sang Buddha memberi tamsil dengan latihan gajahuntuk menerangkan kepadanya bagaimana cara mengajar seseorang.    126. Bhumija-sutta.   Pangeran Jayasenabertanya kepada Bhumija dan setelah memberi jawaban Bhumija pergikepada Sang Buddha untuk menanyakan apakah jawabannya benar.    *127. Anuruddha-sutta.   Anuruddha menerimaundangan Pancakanga dan menerangkan dua jenis pembebasan pikiran.    128. Upakkilesa-sutta.   Ceriteratentang Sang Buddha yang mencoba membereskan pertengkaran di antarapara bhikkhu dari Kosambi, dan percakapannya dengan tiga orangbhikkhu mengenai meditasi yang tepat.     129.Balapandita-sutta.   Mengenai hukumansetelah kematian seorang dungu yang berbuat kejahatan dan pahala bagiorang bijaksana yang berbuat kebaikan.     130.Devaduta-sutta.   Sang Buddha dengan matagaibnya melihat nasib makhluk-makhluk dan menerangkan hukuman dineraka bagi mereka yang meremehkan utusan maut.        VIBHANGA - VAGGA     131.Bhaddekaratta-sutta.   Syair yang terdiri atasempat bait dengan ulasan mengenai berusaha keras pada waktu sekarang.    *132. Ananda-bhaddekaratta-sutta.  Syair yang sama yang diterangkan oleh Ananda.     *133.Mahakaccana-bhaddekaratta-sutta.   Syair yangsama yang diterangkan secara panjang lebar oleh Mahakaccana.    134. Lomasakangiya-bhaddekaratta-sutta.   SangBuddha menerangkan syair itu kepada Lomasakangiya.     135.Cula-kammavibhanga-sutta.   Sang Buddhamenerangkan sifat-sifat jasmani dan rohani orang yang berbeda-bedadan keberuntungan mereka menurut karma.     136.Maha-kammavibhanga-sutta.   Seorang pertapasecara keliru menuduh bahwa Sang Buddha mengatakan karma tidakberguna dan Sang Buddha menerangkan pandangannya sendiri.    137. Salayatanavibhanga-sutta.   SangBuddha memberikan uraian mengenai enam indria.     *138.Uddesavibhanga-sutta.   Sang Buddha memberikanketerangan mengenai kesadaran, yang dijelaskan secara lebihterperinci oleh Mahakaccana.     139. Aranavibhanga-sutta.  Keterangan dan penjelasan mengenai jalan tengahkedamaian di antara dua hal yang ekstrim.     140.Dhatuvibhanga-sutta.   Uraian mengenaiunsur-unsur. Khotbah ini dimasukkan dalam ceritera Pukkusati, seorangsiswa yang belum pernah melihat Sang Buddha, akan tetapi mengenalinyamelalui ajarannya.     *141. Saccavibhanga-sutta.  Keterangan mengenai Empat Kesunyataan Mulia oleh Sang Buddha dengantambahan komentar dari Sariputta.     142.Dakkhinavibhanga-sutta.   Mahapajatimenghadiahkan satu pasang jubah kepada Sang Buddha, yang menjelaskanberbagai jenis orang yang patut menerima pemberian dan berbagai jenisorang yang memberi.         SALAYATANA - VAGGA    143. Anathapindikovada-sutta.  Ceritera mengenai sakitnya dan meninggalnya Anathapindika yangdiberikan petunjuk oleh Sariputta pada saat hampir meninggal dansetelah dilahirkan kembali di Surga Tusita kembali mengunjungi SangBuddha.     144. Channovada-sutta.  Ceritera tentang bhikkhu. Channa yang ketika sakit diberi pelajaranoleh Sariputta dan akhirnya membunuh diri.     145.Punnovada-sutta.   Petunjuk Sang Buddha kepadaPunna mengenai menerima kesenangan dan penderitaan. Punnamenceritakan bagaimana ia akan berbuat jika disakiti oleh orang-orangsenegerinya.     146. Nandakovada-sutta.  Mahapajapati dengan 500 bhikkhuni memohon kepada Sang Buddha untukmemberi pelajaran kepada mereka. Beliau minta Nandaka untuk memberipelajaran dan Nandaka memberikan mereka penjelasan mengenaiketidakkekalan.     147. Cula-Rahulovada-sutta.  Sang Buddha membawa Rahula ke hutan memberinya pelajaran mengenaiketidakkekalan. Beribu-ribu dewa datang untuk mendengarkan.    148. Chachakka-sutta.   Perihal enam indria.    149. Maha-Salayatanika-sutta.   Perihalmemahami indria.     150. Nagaravindeyya-sutta.  Sang Buddha memberi petunjuk kepada penduduk Negaravindamengenai pertapa dan brahmana yang pantas dihormati.    151. Pindapataparisuddhi-sutta.   Petunjukkepada Sariputta mengenai perhatian yang harus dicurahkan olehseorang siswa dalam seluruh latihan.     152.Indriyabhavana-sutta.   Sang Buddha tidakmenyetujui pelajaran brahmana Parasariya mengenai cara untuk melatihindria-indria dan menjelaskan metodenya sendiri.

BAKSOS 17 November 2019 di Vihara Cheng Bu Bio, Ciodeng Tangerang

Yayasan Setia Bhakti Lestari pada tanggal 17 November  2019 telah mengadakan baksos bertempat di Vihara Cheng Bu Bio, Ciodeng Tangerang Den...