Selasa, 17 Oktober 2017

Dewa & Tuhan Buatan Manusia

Dewa & Tuhan Buatan Manusia
 Posted by Yayasan Setia Bhakti Lestari on May 18, 2011 at 1:49 AM
Dewa dan Tuhan Buatan Manusia oleh: Tony B

Keadaanyang nyata dan tidak dapat digugat adalah manusia sangat mudah tertipu.Mulai dari kejatuhannya Adam dan Hawa kedalam dosa. Warisan dosa asalkarena pilihan dan perbuatan leluhur kita yaitu manusia pertama, merekatelah diperdaya oleh Iblis dan berbuat dosa yang turun kepada setiapmanusia terkecuali Maria dan Yesus.

Kebahagian adalah ambisi danobyektif setiap individu, bahagia atau kebahagian atau alasan danmenjadi alasan dari segalanya dalam hidup. Bagaimana manusia melihatnyadari perspektif bahkan yang perseptif sekalipun tetap tidak dapatmelihat dan mendapakan kebahagian tanpa solusinya. Apakah solusi untukmencapai kebahagian? Pertanyaan ini menjadi ambisi atau alasan manusiadalam menyatakan keadilan dan menjadi daya gerak manusia di dunia dalamsegalanya tanpa kecuali.

Solusi kebahagian menjadi bahan dansatu-satunya obyek pencarian selama sejarah dan masa depan keberadabanmanusia seperti yang kita ketahui saat ini. Bila kita ingin jujur danmenyatakan satu saja penemuan yang terbaik dan berpengaruh bagi manusiahingga kini mungkin hanya sedikit pihak yang tidak setuju denganpernyataan ini, yaitu penemuan anistesis atau obat penghilang rasasakit. Obat kebahagian yang instan dan mujarab sebuah penawar rasasakit atau penderitaan yang dialami dan ditakuti dan sedapat mungkindihindari oleh siapapun. Mengapa obat penghilang sakit menjadi tumpuandan lapisan penutup penderitaan untuk mendapatkan kebahagian? Budhamenemukan dan mendirikan satu agama besar yang mendasarkan segalanyauntuk menghilangkan duka, karena duka dianggap sebagai penyebab segalapenderitaan manusia dan tanha (bhs. India) atau ketamakan/ keserakahansebagai penyebabnya. Kemudian dengan solusi ajaran ke delapan lapisanatau tingkatan menuju kepada nirwana untuk menghilangkan duka. TernyataSidarta sangat jeli dan melihat penderitaan manusia dan memberikansolusi anistetik yaitu obat penghilang duka lewat ajaran danfilsafatnya. Sedangkan Yesus tidak seperti Sidarta Yesus datang untukmenghapus dosa dan mengajarkan penderitaan sebagai kemenangan dan jalanmenuju penebusan dan keselamatan. Menebus berarti menderita karenauntuk menebus kita harus membayar, dan Yesus telah menebus kematianyang desebabkan oleh dosa asal yang mengakibatkan kecanduan obatpenghilang sakit di dunia yaitu kebahagian manusia di dunia. Yesusmenawarkan keselamatan, bukan obat penghilang sakit melainkan penebusanuntuk keselamatan dan untuk kehidupan yang kekal bebas daripenderitaan. Daging adalah temporal dan rohani adalah abadi, bila kitaingin memberikan suatu yang fisik/ daging tentu harus dipecah ataudibagi-bagikan menjadi bagian-bagian yang terbagi, sedangkan rohaniahbila diberikan adalah sebaliknya dan akan berlipat ganda dan bertambahbanyak. Ini adalah hukum yang tidak dapat digugat lagi. Terlihat bahwasolusi anistetik adalah sangat materialistik dan filsafat apapun yangmendasarkan pada suatu yang matetialistik tidak dapat memenuhikebutuhan dan tuntutan, karena bila dibagi-bagikan akan menjadi kecildan tambah kecil dan suatu saat hilang dan tidak dapat dibagikan lagi.Seperti pengertian dan tuduhan bahwa gereja adalah otoriter dan tidakmengijinkan imam wanita. Adalah sebaliknya karena gereja adalah patuhdan tidak otoriter maka gereja tidak membantah kepada otoritas Yesus,dimana bila gereja mengijinkan imam wanita tentu gereja telah menjadiotoriter. Karena gereja bukan ideologi tetapi sebagai pengukur dantolok ukur sebuah ideologi. Karena dosa asal manusia adalah produkrusak dan pembawa dosa asal dan karena itu semua produk manusia tidakmungkin sempurna dan selalu terdapat kesalahan atau kesesatan. Karenaitu kebahagian dan alasan kepada kebahagian bagi manusia didunia akanmembawakan kematian rohaniah dan menjadikan obat penghilang sakit itusebagai dewa dan tuhan-tuhan kerdil pengganti Tuhan yang sebenarnyaatau yang kita sebut sebagai perbuatan berhala.

Apakah benardengan menghilangkan pendertiaan, manusia akan menemukan danmendapatkan kebahagian? Untuk berapa lama kebahagian itu bertahan dandapat dinikmati? Seorang Katolik akan berkata bahwa Yesus datang untukmenderita dan menghapus dosa dunia dan memberikan keselamatan, tentudengan pernyataan ini adalah suatu yang sangat kontroversial dan tidakmungkin diterima oleh siapapun terutama seorang yang beragama budhapemeluk filsafat anti-duka. Sekalipun dan sama bagi umat kristen yangteguh mencari dan rindu kebahagian duniawi. Karena dalam ajaranmenderita untuk menghapus dosa tidak terlihat unsur dan buktikebahagian dan sama sekali tidak mengandung obat penghilang penderitaan(anistesia) bahkan sebaliknya menebus dengan penderitaan. Pengertianuntuk menderita adalah menyelamatkan, adalah asing bagi penganutfilsafat materialistik dan tidak dapat dimengerti dan masuk akal.Menderita untuk menyelamatkan … dari apa? Bukankah menyelamatkan diridari penderitaan yang dicari manusia didunia?

Mari kita simakdan kupas satu saja dewa/tuhan palsu kebahagian obat penghilangpenderitaan kemudian apa yang rela dan berani manusia kurbankan sebagaitumbalnya. Relativisme dan salah satu aparatnya yaitu seks. Karena sekstelah dijadikan dewa kebahagian sebagai anistesia penderitaan manusia.Seperempat wanita di AS, Eropa dan Asia rela membunuh dan mengurbankananaknya kepada dewa seks dengan melakukan aborsi. Sebab sudah pasti dantidak dapat disangkal bahwa mereka melakukan aborsi karena inginmelakukan seks tanpa mendapatkan anak, karena aborsi adalah kontrasepsicadangan. Tidak mungkin seorang melakukan aborsi tanpa melakukan seks.Karena itu mereka rela membunuh dan mengurbankan anaknya sendiridialtar dewa seks. Ibu Teresa sewaktu diundang sebagai pembicara diHarvard sebuah pusat ideologi liberal, sosialis dan relativisme di ASmenjawab nada undangan yang bernada antonim,“Kami mengundang Ibu Teresadi India negara termisikin didunia untuk berbicara di AS negara terkayadidunia dalam topik kemiskinan … ”. Beliau menjawab bahwa Indiatidaklah miskin sebaliknya bahwa Amerikalah yang sangat miskin sehinggakaum ibu membunuh anaknya sendiri untuk dapat hidup. Aborsi dankeegoisan dalam seks tidak dapat dipisah seperti banyak pendapat danpernyataan dikotomis dalam yustifikasi perbuatan untuk kebahagian.Apapun dan segalanya telah dilakukan, diizinkan, dikurbankan,disangsikan, diyustifikaskan, diagungkan dan dihalalkan dan keluargasebagai lembaga awal dan pembangun masyarakat sekalipun dikurbankanuntuk dewa yang satu ini. Perceraian dan penyebabnya sudah tidak asingdan menjadi kebiasaan hidup bermasyarakat. Sepertiga pasangan diseluruhdunia melakukan perceraian. Tentu maysarakat tidak akan pernahmembenarkan perbuatan-perbuatan seperti berbohong, selingkuh, jinah,menipu, menyakiti anak dan ingkar janji. Mengapa manusia justrumelakukan itu kepada satu-satunya manusia yang dijanjikan cintakasihnya untuk selamanya. Ironis sekali bahwa pasangan yang dijanjikanjustru yang menjadi sasaran segala perbuatan jahatnya untuk cerai.Dunia tidak melarang cerai bahkan semua gereja meyustifikasikanperceraian dan hanya satu gereja saja yang melarang perceraian denganitupun gereja itu dituduh sebagai otoriter dan kuno. Dapat kita lihatsiapa dan pihak mana yang melakukan berhala dan berbuat otoriter dalammemutuskan semaunya saja. Manusia mencuri, berbohong, menipu, membunuh,dan bunuh diri atas nama dewa seks. Sungguh bila saja semangat dandedikasi itu diarahkan kepada Yesus dan gereja-Nya dalam membanguntubuh mistis-Nya. Kenyataan dan perbuatan menyatakan lain dari yangdiharapkan.

Anistesia yang dicari untuk mengobati segala aspekkehidupan adalah nyata dan berbahaya karena akan menjauhkan diri dariYesus. Obat menderita kemiskinan adalah korupsi, mencuri, menipu danberbuat kikir dan ketidak jujuran lainnya. Obat kasih manusia agar masadepan anaknya yang nikmat dan tidak menyusahkan orang tua adalah untukberkontrasepsi agar dapat mengalokasikan sarana dan fasilitas kepadaanak pilihan saja. Bagaikan sebuah benda! Anak diperlakukan sebagaibenda pajangan toko yang dapat diperhitungkan dan dengan itumemperhitungkan berapa banyak anak yang dikehendaki. Tidak sadar bahwadalam perbuatannya mereka telah menjadi tuhan-tuhan kerdil danmenentukan siapa yang lahir dan siapa untuk tidak lahir dsb.

Sakithati dan tidak dapat menemukan pasangan yang cocok atau hidup kesepian?Tidak perlu khawatir karena mudah saja melakukan masturbasi, narkoba,ganti kelamin, pelacuran, mencari hewan peliharaan bahkan bunuh diridengan mudah didapatkan dimana-mana dan dibanyak negara bahkandilindungi atau tidak ditindak oleh hukum. Segala penderitaan danapapun alasannya terdapat obat penawarnya dan semua kembali kepadasetiap individu dan berapa ia mampu atau bersedia membayar untukmendapatkan anistetik dunia. Karena banyak agama, ideologi dan filsafatyang menawarkannya.

Penderitaan dan pengampunan tidak menawarkankebahagian didunia melainkan jalan menuju, mendekati dan kembali keTuhan Allah, Yesus telah mengadakan jalan menuju keselamatan denganmenebus dosa dunia sewaktu menderita kematian yang keji disalib.Relativisme telah memperdaya mereka yang tidak rela menderita denganmenyatakan Yesus telah berkorban dan dengan itu kita tidak perlumenderita untuk selamat adalah racun yang tidak dapat dilihat, dirasadan dicium kehadirannya tanpa rahmat Tuhan yang mempertingati kita akanbahayanya. Karena itu kita tiba kepada Kebahagian Kristen katekismusno.1718 s/d 1724 dan Ucapan Bahagia Mat5:3-12 dan Luk6:20-23. Perkataan Yesus yang sangat sulit untuk dimengerti, diterima dan dilakukan dalam hidup ini.

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan surga.

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan surga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga.
Ekaristi

BAKSOS 17 November 2019 di Vihara Cheng Bu Bio, Ciodeng Tangerang

Yayasan Setia Bhakti Lestari pada tanggal 17 November  2019 telah mengadakan baksos bertempat di Vihara Cheng Bu Bio, Ciodeng Tangerang Den...